POLINATOR INDONESIA

Keseimbangan Siklus Kehidupan

Menyadari akan pentingnya ekosistem alam sebagai suatu tatanan yang mendukung eksistensi seluruh mahluk hidup dimuka bumi, POLINATOR INDONESIA peduli dan berbuat untuk kelestarian ekosistem alam.

Oleh : Hasan Abrar

Powered by :

PT Suhita Lebah Indonesia

PT Elwira Jaya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat

POLINATOR INDONESIA

Gagasan Pemikiran Tentang Asas Keseimbangan Siklus Kehidupan

Manusia sebagai makhluk hidup, oleh tuhan yang maha kuasa telah dianugerahi akal dan pikiran, kemudian bermetamorfosa menjadi sebuah KESADARAN.

Sebagai makhluk hidup yang memiliki peradaban, umat manusia terus mempertahankan EKSISTENSINYA melalui fase atau perjalanan yang panjang, saling berkaitan dan berhubungan erat dengan rantai ekosistem ALAM.

Keseimbangan ALAM inilah satu-satunya hukum timbal balik yang sepadan untuk mendukung adanya kehidupan di muka bumi.

MISI

Polinator Indonesia

Seperti yang telah kita ketahui bersama alam kita telah rusak, fungsi hutan kita sebagai mata rantai ekosistem inti sudah hampir kehilangan kendalinya dalam hal keseimbangan alam.

Menyadari permasalahan yang terjadi, rusaknya alam karena pembalakan dan eksploitasi yang berlebihan oleh manusia, mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem alam khususnya hutan indonesia, untuk itu Polinator Indonesia hadir dalam rangka menormalkan lagi rangkaian fungsi ekosistem hutan sebagaimana yang seharusnya

Berbicara tentang keseimbangan alam, khususnya hutan sebagai zona penyangga, semua hal di atas tidak bisa lepas dari perannya masing2, flora sebagai penyangga kehidupan inti, penyimpan air, produsen oksigen, dan unsur-unsur penting lainnya untuk memenuhi hajat hidup satwa/fauna/manusia.

Sebaliknya satwa juga sangat berperan penting sebagai penyeimbang daripada rantai ekosistem inti, setiap satwa memiliki perannya sendiri-sendiri, termasuk dalam hal ini adalah pentingnya keberadaan serangga polinasi, terutama lebah.

Keystone Ekosistem

Jika lebah menghilang dari permukaan bumi, manusia hanya punya sisa waktu hidup empat tahun. Tak ada lagi lebah, tak ada lagi penyerbukan, tak ada lagi tumbuhan, tak ada lagi hewan, tak ada lagi manusia.” Albert Einstein (1879-1955).

Apis Andreniformis

Trigona

Apis Dorsata

Lebah adalah salah satu keystone, spesies kunci yang eksistensinya berdampak besar terhadap lingkungan hingga dapat mempengaruhi ekosistem.

Ekosistem bergantung pada mereka dan dapat berubah apabila mereka punah, karena keberadaan mereka mempengaruhi jumlah dan karakteristik spesies lain di suatu komunitas.

Dalam mewujudkan program-program yang konservatif tentunya kita tidak bisa bergerak sendirian, kita harus bersama sama bergandeng tangan, sama sama berjuang baik dari kalangan pemerintah, relawan sampai ke seluruh aspek lapisan masyarakat.

POLINATOR INDONESIA

PEOPLE POWER ''GUARDIAN OF THE FOREST''.

Hutan sebagai zona inti penyangga kehidupan di muka bumi, membutuhkan support terutama dari masyarakat sekitar hutan sebagai garda terdepan agar bisa bersimbiosis mutualisme secara arif dan bijaksana.

Masyarakat harus memiliki jiwa konservatif, kepedulian akan lestarinya hutan haruslah itu menjadi sebuah tindakan yang diawali oleh kesadaran, kesadaran akan pentingnya ekosistem hutan ini sebagai tempat kita bernaung.

Solusi agar masyarakat sekitar hutan bisa peduli dengan lingkungan tentunya dibutuhkan edukasi yang masif dan terstruktur, tentang ketergantungan kita dengan ekosistem hutan, fungsikan kelestarian hutan ini sebagai sumber mata pencaharian HHBK yang menjanjikan bagi mereka, simbiosis mutualisme.

Oleh : Hasan Abrar

Kegiatan

POLINATOR INDONESIA

Founder

Joko Santoso, S.P, M.H

foto abror

Hasan Abrar

☆ Founder CEO CV Elwira Jaya
☆ Owner Elwira Bee Farm, TIF “Trigona Industrial Farming”.
☆ Founder CEO BEECARE (Natural and Organic Skin Care).
☆ Praktisi Perlebahan

Tanam Mangrove di ex tambang Timah

Muhamad Zaini

☆ LCW (Lampung Conservation Watch)
☆ Ketua Forum HKM Tanggamus.
☆ Dewan Pakar PKSM Indonesia

Bendahara

Kinan Suyadi